
Makanan olahan adalah makanan yang diproduksi dengan mengubah bentuk dan rasa dari bahan asli/alamiah untuk alasan kepraktisan dan keawetan. Namun sayangnya, sebagian bahan makanan yang sudah diolah umumnya dapat mengandung lemak, gula dan garam berlebih.
Sebagian besar produk yang dijual di supermarket adalah makanan olahan, seperti: roti, keju, sereal, sayur kalengan, makanan ringan. Makanan ringan dapat berupa kripik kemasan, minuman ringan, hingga daging sosis. Proses pembuatan makanan olahan ini bisa beragam, mulai dari pengalengan, pemanggangan, pembekuan, hingga pasteurisasi.
Sebagian makanan olahan sebenarnya merupakan makanan sehat. Tetapi sayangnya sebagian lain cenderung mengandung bahan tambahan yang berlebih sehingga konsumsinya perlu dibatasi. Cermati fakta dan panduan berikut agar konsumsi makanan olahan tidak menjadi sumber penyakit.
Asupan makanan olahan memang kerap dikaitkan dengan besarnya kemungkinan mengalami penyakit kanker.
Seperti yang dilaporkan oleh American Cancer Society, manusia kemungkinan terserang penyakit kanker sekarang 1 banding 2 untuk pria dan 1 dari 3 untuk wanita.
Kemudian, American Association for Cancer Research, dalam laporan tahunan mereka, memperkirakan bahwa lebih dari setengah dari semua kasus kanker global disebabkan oleh penyebab yang sebenarnya dapat dicegah.
Di sini kita telah memiliki delapan makanan yang paling mungkin menyebabkan kanker.
Menghindari untuk memakan makanan olahan ini akan menurunkan risiko terkena penyakit ini.
Berikut daftar delapan makanan yang harus dihindari agar bisa mengurangi risiko menderita kanker.
1. Minyak yang terhidrogenasi
Minyak yang terhidrogenasi hadir dalam makanan olahan sehingga bisa meningkatkan keawetannya.
Mereka menjadi berbahaya karena bisa mempengaruhi struktur selaput sel manusia, yang pada akhirnya bisa menyebabkan kanker.
Selain itu, penggunaan minyak ini secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit karena kandungan asam lemak Omega-6 yang tinggi.
Meskipun Omega-6 sangat penting, namun hanya boleh dikonsumsi dalam jumlah kecil.
Omega-3 juga sangat penting untuk dikonsumsi, namun sebaiknya dikonsumsi pada makanan ikan berminyak, misalnya.
Gunakan minyak zaitun yang alami dan tidak diekstraksi secara kimia.
2. Saus Tomat Kalengan
Lapisan makanan kaleng dibuat dengan bahan kimia yang disebut bisphenol-A (BPA).
Dampak BPA tidak hanya meningkatkan risiko kanker tapi juga kemungkinan kelainan hormonal dan metabolik.
Saus tomat kalengan bahkan lebih berbahaya daripada produk makanan kaleng lainnya karena kandungan asamnya, yang menyebabkan pelepasan lapisan timah.
Gunakanlah tomat segar untuk membuat saus!
3. Roti
Sebuah penelitian dari Kelompok Kerja Lingkungan menunjukkan, banyak produk roti dan makanan panggang mengandung potassium bromate (dikenal juga sebagai tepung brominasi).
Bahan kimia ini bisa menyebabkan gangguan sistem saraf dan dianggap sebagai karsinogen pada sel manusia.
4. Produk susu
Menurut penelitian Harvard School of Public Health, asupan kalsium yang tinggi dari produk susu dapat menyebabkan perkembangan kanker prostat.
Ini karena produk susu kaya kalsium menurunkan jumlah 1,25-dihydroxyvitamin D3, yang melindungi pria dari sel kanker prostat.
5. Daging merah olahan
Banyak makanan olahan seperti sosis, bacon, dan hot dog yang mengandung bahan pengawet dam membuat mereka terlihat dan terasa menarik.
Namun sebenarnya makanan olahan ini bisa menjadi karsinogenik bila terkena suhu tinggi atau tingkat keasaman tinggi.
Daging yang diasap juga sangat berbahaya karena dagingnya diambil dari proses pengasapan.
Untuk mengurangi risiko terkena kanker, makanlah daging yang diberi makan rumput atau daging organik, dan pengkonsumsiannya kurang dari 100 gram setiap harinya.
6. Lemak Jenuh
Lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker payudara di kalangan wanita, sesuai penelitian NCBI.
Dan penelitian yang dilakukan di Vanderbilt University Medical Center di Nashville menyarankan bahwa diet yang menggunakan menu lemak jenuh dapat menyebabkan peningkatan risiko tertular kanker paru-paru.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan pengganti saran petugas medis profesional.
7. Gula Halus
Sel kanker memang ditemukan pada gula halus . Selain itu, asupan gula yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan akibatnya untuk mengembangkan kanker.
Sirup Jagung Fruktosa Tinggi (HFCS) juga harus Anda hindari, karena aktivitas metabolik pada sel kanker meningkat dengan cepat.
8. Alkohol
Penggunaan tembakau dan asupan alkohol yang berlebihan adalah penyebab utama kanker.
Ini adalah penyebab utama munculnya kanker mulut, kerongkongan, hati, usus besar, rektum, dan kanker payudara pada wanita.
Buat lebih berguna, kongsi: