Ini Celah Keamanan Untuk Bobol Keamanan WiFi



Selama ini saat melakukan seting jaringan Wi-Fi rumahan selalu disarankan untuk menggunakan opsi keamanan WPA2. Sebab opsi lainnya yakni WEP dipenuhi dengan kekurangan dari segi keamanan. Tapi tampaknya WPA2 tidak lagi aman.

Para peneliti keamanan mempublikasikan informasi tentang rongga keamanan baru pada keamanan Wi-Fi yang berpotensi memungkinkan hacker mencuri data yang ditransmisikan dari perangkat nirkabel. Termasuk di antaranya informasi sensitif yang terenkripsi seperti password, chat perpesanan, dan bahkan nomor kartu kredit.

Bernama key re-installation attack alias " Krack", celah keamanan ini bisa dipakai untuk menyadap aneka macam informasi yang dikirimkan oleh perangkat klien ke internet melalui jaringan Wi-Fi.

"Ini dapat dimanfaatkan untuk mencuri data sensitif seperti nomor kartu kredit, password, pesan chat, email, foto, dan lain-lain," sebut peneliti Mathy Vanhoef dalam situs yang dikhususkan sebagai sumber informasi soal Kracks.

Skala dampak Krack luar biasa besar, karena mencakup seluruh perangkat elektronik yang memiliki kemampuan Wi-Fi dengan WPA2. Jumlahnya jutaan, kalau bukan miliaran, mulai dari perangkat genggam, komputer, hingga kulkas pintar.

"Kelemahan ini ada di standar WI-Fi itu sendiri, bukan di produk atau implementasi tertentu secara individual. Karenanya, implementasi WPA2 apa pun pasti terdampak," lanjut Vanhoef.

"Kalau perangkat Anda punya Wi-Fi, maka kemungkinan besar punya celah keamanan tersebut."

Handshake

Bagaimana cara kerja Krack? Saat perangkat klien ingin tersambung dengan jaringan Wi-Fi terproteksi, akan dilakukan proses "4-way handshake" untuk memastikan bahwa kedua pihak memiliki password yang sama.

Di saat bersamaan, 4-way handshake juga dipakai membuat kunci enkripsi yang akan digunakan dalam enkripsi trafik data antara perangkat klien dengan access point. Kunci inilah yang diincar lewat celah keamanan Krack.

"Untuk menjamin keamanan, kunci keamanan hanya boleh dipasang dan digunakan sekali saja. Sayangnya, hal tersebut tidak dijamin oleh protokol WPA2. Dengan memanipulasi handshake kriptografis, kami bisa memanfaatkan kelemahan dimaksud," terang Vanhoef.
Buat lebih berguna, kongsi: