
Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap sesuatu yang dianggap berbahaya walaupun sebenarnya tidak berbahaya. Ini bisa berupa substansi yang masuk atau bersentuhan dengan tubuh
Alergen atau substansi pemicu alergi hanya berdampak pada orang yang memiliki alergi tersebut. Pada orang lain, alergen tersebut tidak akan memicu reaksi kekebalan tubuh. Beberapa jenis substansi yang dapat menyebabkan reaksi alergi meliputi gigitan serangga, tungau debu, bulu hewan, obat-obatan, makanan tertentu, serta serbuk sari.
Meskipun penyebab dan risiko alergi yang terjadi pada setiap manusia berbeda-beda, namun beberapa fakta dari penelitian berikut ini akan menjadi informasi berharga bagi Anda untuk mengetahui penyebab alergi:
1. Alergi makanan terus meningkat
Alergi makanan bisa terjadi di mana-mana dan selalu meningkat. Penelitian CDC pada 2013 menyebutkan terjadi peningkatan alergi hingga 50 persen selama 1997 hingga 2011, dan terus menanjak hingga 2013. CDC mengingatkan bahwa alergi tidak hanya terjadi di Amerika Serikat dan Eropa, namun juga seluruh dunia.
2. Kenali makanan penyebab alergi
Susu, telur, kacang, dan ikan, merupakan makanan yang paling sering menyebabkan terjadinya alergi. Ruchi Gupta yang meneliti tentang alergi makanan menyebutkan, makanan laut, seperti kerang, dan kacang-kacangan, adalah penyebab terbanyak yang menimbulkan alergi dan bisa terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa.
3. Tes alergi
"Tes darah tidak akan menyelesaikan apakah Anda terdiagnosis alergi," ujar dr James Sublett, ahli alergi dari Louisville, Kentucky. Dokter Sublett lebih sering memberikan tes kepada pasiennya berupa makanan yang bisa menyebabkan alergi untuk menguji apakah pasiennya memang benar-benar rentan terhadap alergi. Hasil tes pada kulit atau darah, menurut dr James Sublett, belum menentukan apakah seseorang sangat berisiko terkena alergi.
4. Kacang adalah sumber alergi
Apakah hanya kacang yang menjadi satu-satunya sumber alergi yang paling sering terjadi pada manusia? Tentu saja tidak. Namun, penelitian pada 2007 hingga 2008 menjelaskan anak-anak dan orang dewasa paling banyak menderita alergi karena mengonsumsi kacang. Protein pada kacang dapat menimbulkan alergi karena sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi imunoglobulin E (IgE) dengan melepaskan histamin dan akhirnya menyebabkan alergi.
Buat lebih berguna, kongsi: