Qualcomm "Blokir" iPhone di China



Qualcomm Incorporated adalah sebuah perusahaan publik asal Amerika Serikat yang bergerak di industri komunikasi. Saat ini, markas pusat Qualcomm Incorporated terletak di 5775 Morehouse Dr., San Diego, California, dan dipimpin oleh CEO Steven M. Mollenkopf.

Pada tahun 2013, Qualcomm Incorporated masuk dalam daftar Fortune 500, sebuah daftar peringkat perusahaan berdasarkan pendapatan kotornya yang dibuat oleh majalah Fortune setiap tahun. Qualcomm Incorporated berada dalam peringkat 120 (sebelumnya peringkat 149) dengan pendapatan sekitar $24.866 juta, keuntungan sebesar $6.853 juta, dan total aset sebesar $45.516 juta.

Fortune juga mencatat bahwa pada tahun 2013, Quallcom fokus pada pengembangan teknologi CDMA (Code Division Multipple Access) dan memiliki properti intelektual yang terkait dengannya dalam bentuk paten, aplikasi paten, dan rahasia dagang.

Qualcomm masih saja berusaha menjegal Apple dengan cara mengajukan gugatan paten di China. Kali ini produsen chipset Snapdragon itu berupaya membuat pemerintah China melarang peredaran iPhone.

Akar perseteruan tersebut masih sama dengan yang dulu, yakni tudingan Qualcomm bahwa Apple telah memakai paten teknologi miliknya tanpa membayar royalti yang sesuai.

"Apple menggunakan teknologi kami tanpa membayar royalti apapun," terang juru bicara Qualcomm Christine Trimble, sebagaimana dilansir KompasTekno dari Bloomberg, Sabtu (14/10/2017).

Tudingan tersebut diajukan sebagai gugatan hukum melalui pengadilan hak kekayaan intelektual Beijing pada 29 September 2017. Bersama gugatan itu disematkan tuntutan berupa ganti rugi.

Qualcomm mengajukan gugatan berdasarkan tidak paten esensial non-standar, yang meliputi teknologi pengelolaan daya dan layar sentuh Force Touch.

"Itu hanya sekelumit contoh dari berbagai teknologi Qualcomm yang digunakan Apple untuk memperkaya fitur iPhone serta meningkatkan keuntungan penjualannya," imbuh Christine Trimble.

Apple sendiri membantah berbagai hal yang ditudingkan oleh Qualcomm. Perusahaan berlogo buah apel tergigit itu beralasan bahwa, selama bertahun-tahun berhubungan dengan Qualcomm, tak pernah ada diskusi apapun mengenai paten yang dicantumkan dalam gugatan.

Jika Qualcomm menanng dan terjadi pelarangan penjualan iPhone di China, Apple bisa jadi bakal terpukul telak. Pasalnya Negeri Tirai Bambu itu merupakan salah satu pasar terbesar dunia dan menyumbang dua per tiga pendapatan Apple.

Namun saat ini gugatan tersebut masih belum jelas akan mengarah ke mana. Jadi masih belum diketahui apa yang akan terjadi pada Apple.

Untuk diketahui, perseteruan paten antara Qualcomm dengan Apple sudah terjadi selama setahun belakangan. Awalnya adalah tindakan Apple yang mengajukan gugatan anti monopoli kepada Qualcomm, dengan argumen bahwa perusahaan chipset itu menyalahgunakan posisinya sebagai pemasok komponen terbesar di industri smartphone.

Gugatan Apple menyebutkan bahwa Qualcomm meminta bayaran berdasarkan persentasi dari harga tiap smartphone yang dijual, tanpa pandang bulu. Padahal tidak semua smartphone yang dijual itu menggunakan chip milik Qualcomm.

Gugatan dari Apple itu kemudian dibalas Qualcomm dengan gugatan lain terkait hak paten. Perusahaan chipset tersebut melakukannya demi menjegal penjualan iPhone di berbagai pasar dunia.
Buat lebih berguna, kongsi: