Tips Menghindari Cedera Saat Berolahraga



Olahraga Kesehatan Adalah Olahraga yang Gerakannya Bisa Dilakukan Oleh Semua Masyarakat Tanpa Adanya Pembelajaran Khusus Terlebih Dahulu.Olahraga kesehatan merupakan olahraga yang bertujuan untuk menjaga atau memelihara dan meningkatkan derajat sehat dinamis, sehingga orang bukan hanya sehat ketika tidak ada aktifitas (sehat statis) tetapi juga sehat memiliki kemampuan gerak yang mendukung terhadap kerja yang dilakukan sehari-hari. Olahraga kesehatan berbeda dengan olahraga prestasi yang menuntut kemampuan maksimal dari tiap organ tubuh kita.

Olahraga kesehatan melatih dan memelihara organ tubuh untuk dapat berfungsi secara normal dalam keadaan bergerak (sehat dinamis), dengan begitu maka organ tubuh akan normal dalam keadaan istirahat (sehat statis). Jadi bisa dikatakan bahwa orang yang memiliki sehat dinamis sudah pasti memiliki sehat statis, tapi belum tentu orang yang memiliki sehat statis memiliki sehat dinamis.

Olahraga kesehatan seharusnya dijadikan materi inti untuk pembinaan kualitas sumber daya manusia melalui aktifitas fisik. Dibutuhkan kreatifitas yang tinggi untuk membuat berbagai macam bentuk aktifitas fisik dengan tujuan untuk menghindarkan kebosanan dalam melakukan olahraga kesehatan, tapi aturannya tetap mengacu pada koridor olahraga kesehatan, mulai dari intensitas, lama melakukan, frekuensi, mudah gerakannya, suasana meriah, murah tanpa adanya peralatan khusus yang menguras biaya, dan bebas dari tekanan secara fisik atau mental.

Aktivitas fisik seperti olahraga merupakan salah satu cara seseorang meningkatkan fungsi kardio tubuh atau mungkin menurunkan berat badan. Namun, jika tidak dilakukan dengan hati-hati, olahraga justru dapat merugikan diri sendiri, yaitu bila terjadi cedera pada anggota tubuh saat melakukannya tanpa persiapan yang baik.

Beberapa cedera yang sering terjadi dalam olahraga pada umumnya tidak disebabkan karena kontak fisik, namun karena kita tidak melakukan persiapan yang baik sebelum memulainya. Agar terhindar dari cedera saat olahraga, beberapa persiapan berikut ini akan membantu Anda:

1. Berlatih dengan instruktur profesional
Berlatih kebugaran atau program latihan olahraga lainnya dapat berjalan lancar jika Anda didampingi seorang pelatih profesional. Bersama instruktur profesional, Anda akan mendapatkan metode latihan dan saran yang tepat agar terhindar dari cedera saat olahraga.

Pelatih kebugaran akan memberikan pendapatnya tentang gerakan yang benar, gerakan yang tidak boleh terlalu cepat dilakukan, dan gerakan yang perlu dihindari.

2. Kenali tubuh Anda sendiri
Para ahli kesehatan menyarankan, kenalilah lebih dulu kelebihan dan kekurangan setiap bagian anggota tubuh, agar terhindar dari cedera. Ahli bedah ortopedi Kenneth Plancher mengatakan, setiap orang harus menyadari bagian terlemah dari anggota tubuhnya, dan menghindari jenis aktivitas fisik yang bisa menyebabkan cedera saat berolahraga.

3. Kenali olahraga yang cocok dengan usia
Sebelum melakukan kegiatan olahraga atau mengikuti program latihan kelas kebugaran tertentu, sangat penting untuk memahami aktivitas olahraga apa yang sesuai dengan usia Anda. Dr. Plancher mengatakan jika aktivitas olahraga Anda terlalu banyak, terlalu lama dan terlalu cepat, dapat menyebabkan ketegangan pada otot-otot Anda

4. Jangan berlebihan
Meskipun olahraga secara rutin dapat membantu tubuh menjadi lebih sehat, namun olahraga yang berlebihan juga memungkinkan munculnya risiko cedera. Berolahraga secara berlebihan dan menggunakan otot yang sama secara terus-menerus dapat menyebabkan nyeri otot, tendinitis (peradangan atau iritasi pada otot tendon), pembengkakan dan memar otot.

5. Faktor jenis kelamin
Para ahli kesehatan sepakat, baik pria maupun wanita memiliki struktur fisiologis tertentu yang dapat menyebabkan cedera saat berolahraga. Oleh karena itu tidak semua jenis olahraga cocok untuk semua jenis kelamin. Jika terus dipaksakan, maka akan menimbulkan cedera.

Sebagai contoh, wanita memiliki risiko mengalami CAL (cruciatum anterior ligamen), cedera pada jaringan sendi lutut yang menghubungkan tulang tibia (tungkai bawah) dengan tulang femur (paha). Selain itu wanita lebih rentan terhadap cedera ketika sedang mengalami siklus menstruasi saat berolahraga.
Buat lebih berguna, kongsi: