Benda Ajaib yang Dipercaya Bikin Seseorang Digilai Banyak Wanita









Apakah Jurnal Trading Forex Itu?
Jurnal trading dibuat oleh para trader forex dengan tujuan mencatat kegiatan trading dan mengevaluasinya. Sebuah jurnal trading setidaknya berisi tanggal/waktu trading, nama pair yang di-trading-kan, posisi yang diambil, level stop loss, target profit, serta besar lot dan patokan risiko yang digunakan. Selanjutnya, trader juga menuliskan alasan mengapa ia membuka suatu posisi.

Setelah posisi yang dibuka menunjukkan hasil, baik untung maupun rugi, trader mencatat hasil trading tersebut di jurnal-nya. Di dalam jurnal trading, trader forex juga bisa menuliskan evaluasi-nya seusai sesi trading selesai, mengenai mengapa trading tersebut sukses/gagal, dan apa yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya.

Menulis jurnal trading merupakan salah satu cara bagi trader untuk mengendalikan emosi saat bertrading forex. Selain itu, catatan tersebut memungkinkan trader untuk mengukur seberapa sukses strategi yang ia gunakan dalam satu periode tertentu.

Apa itu Sentimen Pasar?

Jika ada faktor dominan di pasar yang kemudian membentuk misalnya sentimen bearish, maka pelaku pasar harus segera mengantisipasi akan turunnya harga, yang mendorong mereka untuk secepatnya melakukan aksi yang sesuai. Apakah itu profit taking, hedging, atau open sell di sejumlah instrumen derivative yang memungkinkan. Tindakan cepat para investor akan dengan sendirinya justru mempercepat pergerakan harga. Downtrend dari harga bisa semakin cepat dengan penyebaran informasi tentang adanya sentimen bearish ini.

Bagi seorang investor, analisa sentimen pasar meliputi tentang pemahaman terhadap pembentukan sentimen dan cara mengambil profit dari sentimen yang ada. Pembentukan sentimen, sebagaimana telah disebut sebagian di atas, muncul sebagai kumpulan dari berbagai faktor, apakah itu fundamental, teknikal, chart pattern, rilis data ekonomi ataupun berita global penting, serta juga siklus. Dengan demikian, untuk mempelajari pembentukan sentimen kita harus banyak membaca dan mempelajari informasi pasar.

Cara Mudah Mengukur Sentimen Pasar Setelah Rilis Berita

Ketika belajar forex, semua trader mulanya akan berkenalan dengan pemahaman umum tentang efek berita berdampak tinggi, di mana berita positif akan memicu kenaikan dan berita negatif dapat menyebabkan penurunan harga. Namun kenyataannya, hal itu tidak selalu terjadi karena harga kadang tidak menampakkan respon atau justru bergerak di arah sebaliknya.

Sentimen Pasar adalah sikap kesepakatan bersama dari para pelaku pasar investasi dalam mengantisipasi pergerakan harga di suatu jenis pasar. Sikap ini merupakan akumulasi dari berbagai faktor fundamental dan teknikal, termasuk di dalamnya pola pembentukan harga serta rilis data ekonomi ataupun berita global penting. Aneka faktor tersebut secara bersama membentuk suatu persepsi komunitas pasar investasi.

Sebagai seorang trader, sudah menjadi tugas Anda untuk mengetahui sentimen pasar. Anda tidak bisa mengatakan ke pasar apa yang Anda inginkan tetapi Anda bisa bereaksi untuk menanggapi apa yang terjadi di pasar. Sentimen pasar nampaknya merupakan suatu penggerak yang begitu kuat sehingga dapat mempengaruhi arah dan pergerakan pasar. Hal yang seringkali tampil di berbagai media memperlihatkan bahwa memang sentimen pasar sangat dominan dalam mempengaruhi dinamika pergerakan pasar. Sentimen yang biasanya negatif akan melemahkan pasar, sebaliknya sentimen positif akan memperkuat pergerakan harga di pasar.

Jika Anda masih terheran-heran dengan kondisi itu, maka pahamilah bahwa naik turun harga bisa terjadi akibat dorongan sentimen pasar. Sekalipun ada rilis NFP yang lebih baik dari ekspektasi, USD tidak akan menguat jika sentimen pasar tidak mendukungnya. Jika sepenting itu, lantas apa yang bisa dilakukan untuk mengukur sentimen pasar?

Hal-hal yang mempengaruhi sentimen sebenarnya bisa diperkirakan secara fundamental. Misalnya saja, saat SNB memotong suku bunga di awal 2015, Swissy justru menjulang tinggi karena terdapat faktor fundamental lain yang terjadi bersamaan dan dianggap lebih penting dari kebijakan suku bunga, yakni pencabutan pegging CHF terhadap EUR.

Contoh lainnya datang dari kenaikan suku bunga BoE 2017 yang malah disambut oleh kemerosotan GBP. Berita yang biasanya bersifat positif itu tidak mampu memicu sentimen bullish karena keputusan Bank Sentral dilatarbelakangi oleh pepecahan suara para pembuat kebijakan.



Dari kedua contoh di atas, bisa disimpulkan bahwa sentimen pasar bisa diketahui dengan mudah apabila Anda sudah terbiasa memahami situasi fundamental. Sayangnya, tidak semua trader memiliki minat yang sama untuk mendalami analisa fundamental. Bagi Anda tipe trader teknikal atau bahkan pemula yang belum siap dipusingkan dengan seluk-beluk pemahaman fundamental, berikut adalah cara mudah untuk mengukur sentimen pasar.

Manfaat Mengukur Sentimen Pasar

Tips di Ini merupakan cara mudah untuk melakukan analisa sentimen pasar, sehingga Anda bisa menjadikannya sebagai bahan pertimbangan sebelum mengambil keputusan trading. Misalnya saja, ketika setup Anda mengeluarkan sinyal buy tapi sentimen bullish masih meragukan, sebaiknya sesuaikan target profit dan loss untuk meminimalisir risiko. Sebaliknya, Anda bisa mempertimbangkan untuk memaksimalkan keuntungan bila didukung oleh sentimen pasar yang kuat.

Karena sentimen pasar diukur dari pergerakan harga setelah rilis berita, apakah ini tidak menyebabkan kita ketinggalan entry? Jawabannya tentu saja ya. Namun sebagai trader, Anda sebenarnya tak perlu khawatir dengan hal itu. Salah satu aturan aman untuk trading dengan berita berdampak tinggi adalah menunggu hingga beberapa saat setelah rilis data. Alasannya tak lain adalah untuk mempermudah Anda membaca reaksi pasar. Hal ini khususnya berlaku jika Anda masih minim pengalaman.

Saat-saat menjelang dan terjadinya rilis berita adalah momen yang sarat akan spekulasi pasar. Volatilitas menjadi sangat tinggi dan pergerakan harga belum stabil di arah tertentu. Masuk trading dalam kondisi seperti ini tentu sangat sulit, baik secara teknis maupun psikologis. Jika belum memiliki jam terbang tinggi, sebaiknya lakukan entry trading hanya ketika sentimen sudah bisa terbaca jelas. Dalam hal ini, cara mengukur sentimen yang dilakukan setelah rilis berita tentu bisa membantu Anda untuk lebih berhati-hati dalam membaca respon pasar dan menentukan arah entry.

Gunakan Price Action

Untuk mengukur sentimen pasar dengan mudah, Anda hanya perlu melihat bagaimana reaksi price action setelah muncul berita berdampak tinggi. Jika harga menguat padahal sebelumnya muncul berita negatif, maka sentimen pasar terhadap mata uang tersebut sangatlah bullish. Semakin besar kontras yang terjadi, semakin kuat pula sentimennya.

Justin Bennett dari Daily Price Action memberikan tabel berikut sebagai pedoman mengukur sentimen pasar lewat price action:



Untuk mempermudah pemahaman, berikut adalah ilustrasi bergambarnya:



Mengukur sentimen pasar berbeda dengan sekedar membaca pergerakan harga. Kenaikan harga setelah adanya berita positif memang konfirmasi yang baik untuk melakukan buy. Namun sebenarnya, sentimen bullish yang mengirinya cenderung biasa saja. Yang lebih menjanjikan justru adalah ketika harga menguat setelah muncul berita negatif. Di saat seperti itu, sentimen bullish begitu kuat sehingga bisa mengesampingkan efek negatif dari berita yang biasanya berdampak tinggi.



Buat lebih berguna, kongsi: