Kakek ini Nikahi Perawan Berusia 17 Tahun





Apa itu Sentimen Pasar?

Sentimen Pasar adalah sikap kesepakatan bersama (konsensus) dari para pelaku pasar investasi dalam mengantisipasi pergerakan harga di suatu jenis pasar. Sikap ini merupakan akumulasi dari berbagai faktor fundamental dan teknikal, termasuk di dalamnya pola pembentukan harga serta rilis data ekonomi ataupun berita global penting. Aneka faktor tersebut secara bersama membentuk suatu persepsi komunitas pasar investasi.

Sebagai seorang trader, sudah menjadi tugas Anda untuk mengetahui sentimen pasar. Anda tidak bisa mengatakan ke pasar apa yang Anda inginkan tetapi Anda bisa bereaksi untuk menanggapi apa yang terjadi di pasar. Sentimen pasar nampaknya merupakan suatu penggerak yang begitu kuat sehingga dapat mempengaruhi arah dan pergerakan pasar. Hal yang seringkali tampil di berbagai media memperlihatkan bahwa memang sentimen pasar sangat dominan dalam mempengaruhi dinamika pergerakan pasar. Sentimen yang biasanya negatif akan melemahkan pasar, sebaliknya sentimen positif akan memperkuat pergerakan harga di pasar.

Jika ada faktor dominan di pasar yang kemudian membentuk misalnya sentimen bearish, maka pelaku pasar harus segera mengantisipasi akan turunnya harga, yang mendorong mereka untuk secepatnya melakukan aksi yang sesuai. Apakah itu profit taking, hedging, atau open sell di sejumlah instrumen derivative yang memungkinkan. Tindakan cepat para investor akan dengan sendirinya justru mempercepat pergerakan harga. Downtrend dari harga bisa semakin cepat dengan penyebaran informasi tentang adanya sentimen bearish ini.

Bagi seorang investor, analisa sentimen pasar meliputi tentang pemahaman terhadap pembentukan sentimen dan cara mengambil profit dari sentimen yang ada. Pembentukan sentimen, sebagaimana telah disebut sebagian di atas, muncul sebagai kumpulan dari berbagai faktor, apakah itu fundamental, teknikal, chart pattern, rilis data ekonomi ataupun berita global penting, serta juga siklus. Dengan demikian, untuk mempelajari pembentukan sentimen kita harus banyak membaca dan mempelajari informasi pasar.

Pentingnya Memahami Sentimen Pasar

Sebagai seorang trader, sudah menjadi tugas Anda untuk mengetahui sentimen pasar. Anda tidak bisa mengatakan ke pasar apa yang Anda inginkan, tetapi Anda bisa bereaksi untuk menanggapi apa yang terjadi di pasar. Sentimen pasar merupakan suatu penggerak yang begitu kuat sehingga dapat mempengaruhi arah dan pergerakan pasar.

Hal yang seringkali tampil di berbagai media memperlihatkan bahwa memang sentimen pasar sangat dominan dalam mempengaruhi dinamika pergerakan pasar. Sentimen yang biasanya negatif akan melemahkan pasar, sebaliknya sentimen positif akan memperkuat pergerakan harga di pasar.

Umpamanya, jika ada faktor dominan di pasar yang kemudian membentuk sentimen bearish, maka pelaku pasar harus segera mengantisipasi turunnya harga, yang mendorong mereka untuk secepatnya melakukan aksi yang sesuai. Aksi tersebut bisa berupa profit taking, hedging, atau open sell di sejumlah aset. Di sisi lain, tindakan cepat para investor, dengan sendirinya justru mempercepat pergerakan harga. Downtrend dari harga bisa semakin cepat dengan penyebaran informasi tentang adanya sentimen bearish ini.

Istilah-Istilah Terkait Sentimen Pasar

Ada beberapa jargon populer terkait sentimen pasar. Yang paling umum adalah istilah sentimen bullish dan bearish. Naiknya harga mengindikasikan bahwa sentimen pasar sedang bullish, sedangkan penurunan harga merupakan indikasi bearish. Berikut uraian selengkapnya:

-. Sentimen Bearish: Pelaku pasar pesimis mengenai suatu aset, sehingga ramai menjual aset tersebut dan mendorong harga set tersebut jatuh.
-. Minat Risiko Tinggi (High Risk Appetite, Low Risk Aversion): Ketidakpastian dan risiko di pasar cenderung menurun, sehingga investor dan trader berani untuk menanamkan dananya di aset-aset berisiko lebih tinggi, seperti saham, mata uang negara berkembang, minyak, dan lain sebagainya.
tersebut meningkat.
-. Sentimen Penghindaran Risiko (High Risk Aversion, Low Risk Appetite): Terjadi peningkatan risiko di pasar, sehingga investor dan trader ramai-ramai mengamankan dananya di aset-aset berisiko rendah dan safe haven, seperti Emas, Obligasi Pemerintah AS, Yen Jepang, dan Swiss Franc.

Cara Mudah Mengukur Sentimen Pasar Setelah Rilis Berita

Saat belajar forex, semua trader pada mulanya akan berkenalan dengan pemahaman umum tentang efek berita berdampak tinggi, di mana berita positif akan memicu kenaikan dan berita negatif dapat menyebabkan penurunan harga. Namun kenyataannya, hal itu tidak selalu terjadi karena harga kadang tidak menampakkan respon atau justru bergerak di arah sebaliknya.



Hal-hal yang mempengaruhi sentimen sebenarnya bisa diperkirakan secara fundamental. Misalnya saja, saat SNB memotong suku bunga di awal 2015, Swissy justru menjulang tinggi karena terdapat faktor fundamental lain yang terjadi bersamaan dan dianggap lebih penting dari kebijakan suku bunga, yakni pencabutan pegging CHF terhadap EUR.

Contoh lainnya datang dari kenaikan suku bunga BoE 2017 yang malah disambut oleh kemerosotan GBP. Berita yang biasanya bersifat positif itu tidak mampu memicu sentimen bullish karena keputusan Bank Sentral dilatarbelakangi oleh pepecahan suara para pembuat kebijakan.

Dari kedua contoh di atas, bisa disimpulkan bahwa sentimen pasar bisa diketahui dengan mudah apabila Anda sudah terbiasa memahami situasi fundamental. Sayangnya, tidak semua trader memiliki minat yang sama untuk mendalami analisa fundamental. Bagi Anda tipe trader teknikal atau bahkan pemula yang belum siap dipusingkan dengan seluk-beluk pemahaman fundamental, berikut adalah cara mudah untuk mengukur sentimen pasar.

Gunakan Price Action

Secara umum, pergerakan harga di chart merupakan alat pengukur sentimen pasar yang sederhana tapi bisa diandalkan. Masih ragu? Cobalah berkenalan dengan candlestick dan pola-polanya di rubrik artikel ini.

Untuk mengukur sentimen pasar dengan mudah, Anda hanya perlu melihat bagaimana reaksi price action setelah muncul berita berdampak tinggi. Jika harga menguat padahal sebelumnya muncul berita negatif, maka sentimen pasar terhadap mata uang tersebut sangatlah bullish. Semakin besar kontras yang terjadi, semakin kuat pula sentimennya.

Justin Bennett dari Daily Price Action memberikan tabel berikut sebagai pedoman mengukur sentimen pasar lewat price action:



Untuk mempermudah pemahaman, berikut adalah ilustrasi bergambarnya:











Mengukur sentimen pasar berbeda dengan sekedar membaca pergerakan harga. Kenaikan harga setelah adanya berita positif memang konfirmasi yang baik untuk melakukan buy. Namun sebenarnya, sentimen bullish yang mengirinya cenderung biasa saja. Yang lebih menjanjikan justru adalah ketika harga menguat setelah muncul berita negatif. Di saat seperti itu, sentimen bullish begitu kuat sehingga bisa mengesampingkan efek negatif dari berita yang biasanya berdampak tinggi.

Manfaat Mengukur Sentimen Pasar

Karena sentimen pasar diukur dari pergerakan harga setelah rilis berita, apakah ini tidak menyebabkan kita ketinggalan entry? Jawabannya tentu saja ya. Namun sebagai trader, Anda sebenarnya tak perlu khawatir dengan hal itu. Salah satu aturan aman untuk trading dengan berita berdampak tinggi adalah menunggu hingga beberapa saat setelah rilis data. Alasannya tak lain adalah untuk mempermudah Anda membaca reaksi pasar. Hal ini khususnya berlaku jika Anda masih minim pengalaman.

Saat-saat menjelang dan terjadinya rilis berita adalah momen yang sarat akan spekulasi pasar. Volatilitas menjadi sangat tinggi dan pergerakan harga belum stabil di arah tertentu. Masuk trading dalam kondisi seperti ini tentu sangat sulit, baik secara teknis maupun psikologis. Jika belum memiliki jam terbang tinggi, sebaiknya lakukan entry trading hanya ketika sentimen sudah bisa terbaca jelas. Dalam hal ini, cara mengukur sentimen yang dilakukan setelah rilis berita tentu bisa membantu Anda untuk lebih berhati-hati dalam membaca respon pasar dan menentukan arah entry.
Buat lebih berguna, kongsi: